Recent Post
7.26.2010

Introvert Aneh dan Ekstrovert

Introvert: Bertentangan dengan apa yang dipikir oleh kebanyakan orang. Introvert bukan orang yang pemalu. Bahkan, menjadi malu tidak ada hubungannya dengan menjadi introvert. Perasaan malu mempunyai unsur ketakutan, kegelisahan dan kecemasan, sementara introvert mungkin juga pemalu, tapi bukan "perasaan malu". Pada dasarnya, introvert adalah orang yang mendapatkan energi dengan kesendiriannya dan energinya akan segera habis bila terlalu lama berada di sekitar orang lain.

Mereka suka berpikir, mengeksplorasi pikiran dan perasaan mereka. Mereka sering menghindari situasi sosial karena berada di sekitar orang lain akan menguras energi mereka. Hal ini berlaku bahkan seandainya mereka memiliki keterampilan sosial yang juga baik. Setelah berada bersama dengan orang lain untuk jangka waktu yang lama, misalnya dalam acara pesta, mereka ini membutuhkan waktu untuk kembali berada dalam kesendiriannya dalam rangka "mengisi ulang" energinya yang hilang.

Seandainya orang introvert ingin berada sendiri, bukan berarti ia menjadi depresi, selain ingin mendapatkan energinya pulih ia juga ingin berada dalam pikirannya sendiri. Kalau mereka lagi ingin sendiri, tapi tiba-tiba ada orang yang sebenarnya mereka suka dan biasanya merasa nyaman berada disampingnya, hal ini-pun bisa menggangu mereka dari situasi untuk menjadi tenang dan introspektif.

Menjadi mawas diri, tapi bukan berarti tidak pernah berbicara atau membenci percakapan sama sekali. Tapi biasanya mereka lebih suka bicara tentang ide dan konsep, bukan tentang apa yang mereka bilang sepele, atau basa-basi sosial.

Ekstrovert: Banyak orang percaya bahwa ekstrovert adalah orang yang ramah. Boleh jadi itu benar, tapi itu bukan arti yang sebenarnya dari ekstrovert.
Pada dasarnya orang ekstrovert adalah orang yang merasa lebih bersemangat atau ber-energi saat berada di sekitar orang lain. Ini adalah lawan dari introvert.

Ekstrovert cenderung "kurang bersemangat" kalau sendirian dan dengan gampang cepat menjadi bosan tanpa keberadaan orang lain disekitarnya.
Kalau diberi kesempatan, orang ini cenderung akan bicara dengan orang lain daripada duduk, diam dan berpikir. Bahkan, orang jenis ini akan berpikir waktu mereka berbicara, tidak seperti introvert yang punya kecenderungan akan berpikir sebelum bicara. Ekstrovert menikmati situasi sosial dan bahkan mencarinya karena mereka senang berada di sekitar orang.
Kemampuan mereka untuk melakukan "obrolan kecil" membuat mereka sepertinya mempunyai kemampuan ber-sosialisai yang jauh lebih mahir daripada introvert.


Ref: giftedkids.about.com

Ceritanya di sebelah sini,..... kemarin saya jalan-jalan ke blog luar negeri, blog itu mendeklarasikan dirinya sebagai "introvert" dengan sangat. Saya lihat kotak komentar juga ditutup, barangkali ini memang salah satu ciri-cirinya.

Yang membuat heran "bagaimana mungkin seseorang menyebut dirinya introvert atau ekstrovert" ?, secara akal sehat, bukankah penilaian intro atau ekstro, atau penilaian apa-pun terhadap diri seseorang, semestinya orang lain yang menilai ? apakah anda bisa melihat wajah sendiri tanpa bercermin ?
Seperti halnya saya bilang bahwa blog ini tidak valid, apa dasarnya ? dasarnya menurut W3C tidak valid, banyak error, dan sudah dibuktikan hasilnya ada.

Harap di ingat, tidak ada maksud apa-apa dari saya disini, pernyataan seseorang untuk mendeklarasikan dirinya sebagai A atau B atau C, itu adalah hak individu yang bersangkutan, tentu saja akan saya hormati. Tentang arti introvert atau ekstrovert itu sendiri, saya tidak perduli. Hanya saja argumen yang dibangun membuat saya bingung dan ini adalah "aneh".
Di sosial media, saya pernah berkelakar kepada kelompok yang menyatakan dirinya introvert, saya bilang "..saya baru bergabung disini, salam kenal, grup ini introvert ? .. sekarang kita akan ngobrol lebih banyak."


Anda termasuk "aneh" yang mana ?

Related Posts


5 comments:

Anonymous said...

Hihi... akal sehat saya malah bingung. Kenapa mesti harus orang lain yg memberi penilaian baru boleh dikatakan valid. Bukankah tidak jarang penilaian orang lain itu justru meleset karena lebih didasarkan pada prasangka sesaat yg sifatnya superficial.

Mungkin disini bedanya introvert dan ekstrovert. Introvert lebih punya kemampuan untuk merefleksi, melihat dan menganalisa lebih dalam ke diri sendiri. Kecenderungan spt itu bagi introvert adalah natural, berjalan alamiah saja.

Ekstrovert, di sisi lain, sangat memerlukan orang lain untuk merefleksi diri. Mungkin itu sebabnya akal sehat anda sebagai extrovert tidak mampu memahami, bahwa some people do have ability to reflect into themselves.

http://hachiko8.blogspot.com/ said...

terima kasih informasinya, saya juga bingung, ada orang introvert mendeklarasikan dirinya sendiri
apakah ini bukan terbalik ?

Empty said...

disalah satu situs pertemanan ada yg tanya ke saya, apakah saya intrivert sejati.saya jawab "mungkin" lalu dia mulai memperdebatkan jawaban saya dan memberikan beberapa referensi di internet agar saya menganalisa diri saya sendiri.
yang membuat saya bingung apakah sebegitu perlunya saya menganalisa diri saya sendiri apakah saya introvert atau tidak ?
apakah introvert itu suatu kebiasaan yang mengganggu atau salah ?

jelangkungajaib said...

Berarti saya ambigu? Menyukai ketenangan tapi sering basa-basi ._.

introvertnook said...

hiya,

baru baca ini tulisan walau dah lumayan lama ini tulisan hehe. good one!
sebenarnya banayak online test yang bisa diambil untuk tahu apakah kita intovert atau ekstrovert. contohnya www.humanmetrics.com. atau bisa dengan dianalisa dengan psikolog.
cek blog gue ya and tinggalin komen di www.introvertnook.com
thx